Bab IV
Bersabar dalam
beribadah shalat
Allah swt telah memperintahkan kepada orang orang yang beriman agar
menjadikan sabar dalam shalat, Dan
sebagai hamba yang memintak pertolongan Allah swt melalui sabar dalam shalat.
“Hai
orang orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu,Sesungguhnya Allah berserta orang orang yang bersabar.
Q.S.Al-Baqarah(2):153)
Saat manusia menghadapi ujian dan cobaan sebagai orang
yang beriman bahwa dia yakin hanya Allah yang dapat menolong manusia dari segala
bentuk ujian dan cobaan. Shalat adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada
Allah dan memintak pertolongan kepadanya.
Shalat juga di namakan suatu hamba yang berkomunikasi
dengan Allah swt. Ketika kita melaksanakan shalat kita akan dekat diri kepada Allah
swt ketika kita dalam posisi sujud. Dan ketika seorang hamba berkomunikasi
kepada Allah dia bisa meminta mohon dan meminta ampun kepadanya ketika kita
sedang kesulitan dan kesusahan.
Apakah shalat kia bisa benar benar menjadi sarana
komunikasi dengan Allah swt. Dan bagai mana dengan sholat kita selama ini?
Apakah kita sholat mengawalinya dengan niat dan semata karna Allah. Dan ketika
kita sholat kita harus benar benar di niatkan karna untuk Tuhan semesta alam
yaitu Allah swt.
Shalat juga di namakam dengan seorang hamba yang sedang
berkomunikasi kepada Allah swt. Dan ketika mau melaksanaka shalat kita harus
mensucikan diri kita kepada Allah yaitu dengan cara berwuduk. Karna apabila
wuduk kita sempurna maka sholat kita pasti akan sempurna dan khusuk,dan apa
bila wuduk kita tidak tidak sempurna maka shalat kita pasti tidak sempurna dan
tidak khusuk kepada Allah swt. Karna kekhusukan seseorang hamba yang sedang
shalat tergantung dari wuduknya. Apa bila wuduknya tidak sempurna maka salatnya
pasti tidak khusuk,Dan apa bila seorang hamba yang sempurna wudunya pasti dia
akan khusuk dalam melaksanakan ibadah shalatnya.
Artinya: Dan
bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi
dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu
berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah
kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami,
serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
Apakah kita sudah sabar dalam shalat?
Menurut imam Al –Ghazali, Kesabaran dalam menaati Allah
swt berada dalam tiga keadaan yaitu melakukan ketaatan saat melakukannya atau
sudah melakukannya.
Ketika kita sudah sabar dalam melaksanakan shalat, Kita
harus melaksanakan rukun rukunnya tanpa berburu buru sehingga shalat kita tidak
sia-sia.
Artinya:Jadilah sabar dan shalat sebagai penolongmu,Dan
sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,Kecuali bagi orang-orang yang
khusuk.
(Q.S.Al-Baqarah(2):45)
Hanya shalat yang khusuk yang mampu mengantarkan kita
pada petolongan Allah swt. Ke khusukan memang tidak mudah kita laksanakan karna
setan tidak pernah diam untuk mengganggu manusia. Dan setan terus berusaha
membuat manusia lalai dari perintah Allah swt. Ketika kita shalat setan selalu
ada untuk menggoda kita supaya kita kehilangan ke khusukan terhadap Allah swt.
Agar shalat kita khusuk kita harus menguatkan kesabaran kita agar shalat kita
bisa menjadi khusuk dan setan pun tidak bisa menggoda ke khusukan kita.
Untuk mencapai ke khusukan dalam shalat,hati pun harus
kita pelihara dari hal-hal yang baik. Supaya kita dapat mendekati hati kita
kepada Allah swt. Namun hati yang mengingat Allah adalah hati yang sehat dan
tidak berpenyakit. Bila hati kita sehat dan tidak berpenyakit kita bisa
mencapai kekhusukan dalam shalat kita.
Allah akan
menghadapkan wajahnya kepada hambahnya yang khusuk dalam shalat. Ketika
kehusukan telah kita alami kita pasti akan dekat kepada Allah swt. Dan jika
shalat selalu terpelihara,jiwa kita akan tenang dari apa yang kita hadapi dan
kita pun merasa ringan dari pertolongan Allah swt.
Menciptakan kekhusukan dalam shalat memang tidak mudah.
Kita harus berlatih terus menerus dengan kesabaran. Dan terus berlatih maka
kekhusukan shalat akan bertambah dan terus bertambah sehingga shalat kita bisa
menjadi perantaran datangnya pertolongan Allah swt.
Bersabar dalam doa
“Dan apabila hamba hambaku berkatanya kepadamu (muhamad)
tentang aku,Maka sesungguhnya aku dekat,aku kabulkan pemohonan orang yang
berdoa apabila dia berdoa kepadaku.Hendaklah mereka memperoleh kebenaran.
(Q.S.Al-Baqarah(2)186).
Doa
iyalah penguat kesabaran dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan kita. Dan
doa adalah ibadah kepada Allah swt untuk mendekati diri kepadanya. Doa adalah
suatu kelemahan yang betapa kita butuhkan.dengan berdoa kita dapat menghindari
dari sifat sombong dan merasa kuat. Padahal kita sangat lemah bahkan kita tidak
bisa berbuat apa apa. Dan bahkan untuk menghedipkan mata sekalipun kita tidak
bisa mampu melakukannya tanpa bantuan dari Allah swt.
Jadi
kita sering di Tanya kepada orang lain, Kenapa kita harus menjelaskan kepada
Tuhan apa yang kita mau? Dan bukankah Tuhan itu sudah maha tahu?
Tuhan
memang tahu apa yang kita mau, Namun tetapi apakah kita tahu apa yang kita mau.
Oleh karna itu Allah bukanlah maha perkasa, Dan melainkan maha pemberi. Dialah
hanya memberi apa yang kita mau dan apa yang kita minta kepadanya.
Oleh
karna itu sebuah pilihan apa yang kita mau. Dan banyak orang yang tidak tahu
apa yang di ingininya dan apa yang di minta olehnya kepada Allah swt. Dan niat
di dalam doanya pun dia tidak jelas sehingga apa yang di ingininya dan apa yang
di mintanya pun tidak terkabulkan oleh Allah swt. Jadi, agar kita sukses dalam
doa kita, kita harus memperhatikan tiga sarat yang ada di bawah ini.
1.D:direction :Meminta
dengan niat yang jelas
2.O:obedience :Meyakinkan
hati bahwa doa terkabul
3.A:aceptance :Menerima
perasaan terkabulnya doa
Mengapa
kita perlu benar benar melihat doa doa kita terkabul?
Karena ,Sebelum kita sering menyaksikannya sendiri,Dan
kita sulit percaya bahwa tidak yakin kepada doa kita sendiri, Yang akan
mengakibatkan berkuranya kepercayaan kita terhadap Tuhan yang maha mengabulkan
doa yaitu Allah swt.
Jadi bagai mana doa bisa terkabul ?
Kita harus bisa menyakinkan diri kita terhadap doa kita
bahwasannya apa yang kita doakan akan dikabulkan oleh Allah swt.
Di sini kita sabar karna
membayangkan hal yang kita doakan sudah terkabul apa belum. Dan kita harus
meyakinkan sepenuh hati bahwa doa kita sudah terkabul dan karna itulah kita
bersaba. Meskipun perasaan doa kita yang belum di terima. Jadi ini adalah
langkah langkah sekaligus yang paling mudah dan sulit kita lakukan. Terutama
untuk diri kita apa yang kita minta dan apa yang kita inginkan. Sesungguhnya
doa kita di proses perwujudannya,keyakinannya dan keimanan kita dalam bentuk
sabar akan memastikan kelancaran proses itu. Sedangkan keraguan kita akan bisa
menghambat dan merusak proses terkabulnya doa kita.
Proses doa (MEMINTA,MENYAKINI DAN
MENERIMA). Bukanlah
kegiatan yang berbedah tetapi di lakukan pada saat sesama. Kita meminta kepada
Allah dengan perasaan yang YAKIN. Agar doa kita di kabulkan oleh Allah swt.
Manusia yang memiliki kesabara
yang tinggi meskipun selalu berusaha dengan tekun dan sepenuh hati. Dia lebih
menyakinkan doa di dalam hatinya di bandingkan di dalam pemikirannya. Dengan
menyadari bahwa hidupnya lebih di tentukan oleh pikiran dan perasaannya. Dapat
di jelaskan mengapa banya orang yang di penuhi tindakan dalam mengejar
targetnya yang bisa mendapatkan hasil karena mereka yang senantiasa menyakinkan
diri kepada Allah swt.
Artinya:Dan dia (tidak
pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan
saling berpesan untuk berkasih sayang.
(Q.S.AL-Balad(18).