Senin, 01 Februari 2016



Bab IV

Bersabar dalam beribadah shalat
          Allah swt telah memperintahkan kepada orang orang yang beriman agar menjadikan sabar dalam shalat,  Dan sebagai hamba yang memintak pertolongan Allah swt melalui sabar dalam shalat.

“Hai orang orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,Sesungguhnya Allah berserta orang orang yang bersabar.
Q.S.Al-Baqarah(2):153)
Saat manusia menghadapi ujian dan cobaan sebagai orang yang beriman bahwa dia yakin hanya Allah yang dapat menolong manusia dari segala bentuk ujian dan cobaan. Shalat adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memintak pertolongan kepadanya.
Shalat juga di namakan suatu hamba yang berkomunikasi dengan Allah swt. Ketika kita melaksanakan shalat kita akan dekat diri kepada Allah swt ketika kita dalam posisi sujud. Dan ketika seorang hamba berkomunikasi kepada Allah dia bisa meminta mohon dan meminta ampun kepadanya ketika kita sedang kesulitan dan kesusahan.
Apakah shalat kia bisa benar benar menjadi sarana komunikasi dengan Allah swt. Dan bagai mana dengan sholat kita selama ini? Apakah kita sholat mengawalinya dengan niat dan semata karna Allah. Dan ketika kita sholat kita harus benar benar di niatkan karna untuk Tuhan semesta alam yaitu Allah swt.
Shalat juga di namakam dengan seorang hamba yang sedang berkomunikasi kepada Allah swt. Dan ketika mau melaksanaka shalat kita harus mensucikan diri kita kepada Allah yaitu dengan cara berwuduk. Karna apabila wuduk kita sempurna maka sholat kita pasti akan sempurna dan khusuk,dan apa bila wuduk kita tidak tidak sempurna maka shalat kita pasti tidak sempurna dan tidak khusuk kepada Allah swt. Karna kekhusukan seseorang hamba yang sedang shalat tergantung dari wuduknya. Apa bila wuduknya tidak sempurna maka salatnya pasti tidak khusuk,Dan apa bila seorang hamba yang sempurna wudunya pasti dia akan khusuk dalam melaksanakan ibadah shalatnya.
Artinya: Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
Apakah kita sudah sabar dalam shalat?                                      
Menurut imam Al –Ghazali, Kesabaran dalam menaati Allah swt berada dalam tiga keadaan yaitu melakukan ketaatan saat melakukannya atau sudah melakukannya.
Ketika kita sudah sabar dalam melaksanakan shalat, Kita harus melaksanakan rukun rukunnya tanpa berburu buru sehingga shalat kita tidak sia-sia.
Artinya:Jadilah sabar dan shalat sebagai penolongmu,Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,Kecuali bagi orang-orang yang khusuk.
(Q.S.Al-Baqarah(2):45)
Hanya shalat yang khusuk yang mampu mengantarkan kita pada petolongan Allah swt. Ke khusukan memang tidak mudah kita laksanakan karna setan tidak pernah diam untuk mengganggu manusia. Dan setan terus berusaha membuat manusia lalai dari perintah Allah swt. Ketika kita shalat setan selalu ada untuk menggoda kita supaya kita kehilangan ke khusukan terhadap Allah swt. Agar shalat kita khusuk kita harus menguatkan kesabaran kita agar shalat kita bisa menjadi khusuk dan setan pun tidak bisa menggoda ke khusukan kita.
Untuk mencapai ke khusukan dalam shalat,hati pun harus kita pelihara dari hal-hal yang baik. Supaya kita dapat mendekati hati kita kepada Allah swt. Namun hati yang mengingat Allah adalah hati yang sehat dan tidak berpenyakit. Bila hati kita sehat dan tidak berpenyakit kita bisa mencapai kekhusukan dalam shalat kita.
          Allah akan menghadapkan wajahnya kepada hambahnya yang khusuk dalam shalat. Ketika kehusukan telah kita alami kita pasti akan dekat kepada Allah swt. Dan jika shalat selalu terpelihara,jiwa kita akan tenang dari apa yang kita hadapi dan kita pun merasa ringan dari pertolongan Allah swt.
Menciptakan kekhusukan dalam shalat memang tidak mudah. Kita harus berlatih terus menerus dengan kesabaran. Dan terus berlatih maka kekhusukan shalat akan bertambah dan terus bertambah sehingga shalat kita bisa menjadi perantaran datangnya pertolongan Allah swt.
Bersabar dalam doa
“Dan apabila hamba hambaku berkatanya kepadamu (muhamad) tentang aku,Maka sesungguhnya aku dekat,aku kabulkan pemohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepadaku.Hendaklah mereka memperoleh kebenaran. (Q.S.Al-Baqarah(2)186).
          Doa iyalah penguat kesabaran dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan kita. Dan doa adalah ibadah kepada Allah swt untuk mendekati diri kepadanya. Doa adalah suatu kelemahan yang betapa kita butuhkan.dengan berdoa kita dapat menghindari dari sifat sombong dan merasa kuat. Padahal kita sangat lemah bahkan kita tidak bisa berbuat apa apa. Dan bahkan untuk menghedipkan mata sekalipun kita tidak bisa mampu melakukannya tanpa bantuan dari Allah swt.
            Jadi kita sering di Tanya kepada orang lain, Kenapa kita harus menjelaskan kepada Tuhan apa yang kita mau? Dan bukankah Tuhan itu sudah maha tahu?
            Tuhan memang tahu apa yang kita mau, Namun tetapi apakah kita tahu apa yang kita mau. Oleh karna itu Allah bukanlah maha perkasa, Dan melainkan maha pemberi. Dialah hanya memberi apa yang kita mau dan apa yang kita minta kepadanya.
            Oleh karna itu sebuah pilihan apa yang kita mau. Dan banyak orang yang tidak tahu apa yang di ingininya dan apa yang di minta olehnya kepada Allah swt. Dan niat di dalam doanya pun dia tidak jelas sehingga apa yang di ingininya dan apa yang di mintanya pun tidak terkabulkan oleh Allah swt. Jadi, agar kita sukses dalam doa kita, kita harus memperhatikan tiga sarat yang ada di bawah ini.
1.D:direction           :Meminta dengan niat yang jelas
2.O:obedience        :Meyakinkan hati bahwa doa terkabul
3.A:aceptance         :Menerima perasaan terkabulnya doa
            Mengapa kita perlu benar benar melihat doa doa kita terkabul?
Karena ,Sebelum kita sering menyaksikannya sendiri,Dan kita sulit percaya bahwa tidak yakin kepada doa kita sendiri, Yang akan mengakibatkan berkuranya kepercayaan kita terhadap Tuhan yang maha mengabulkan doa yaitu Allah swt.
Jadi bagai mana doa bisa terkabul ?
Kita harus bisa menyakinkan diri kita terhadap doa kita bahwasannya apa yang kita doakan akan dikabulkan oleh Allah swt.
Di sini kita sabar karna membayangkan hal yang kita doakan sudah terkabul apa belum. Dan kita harus meyakinkan sepenuh hati bahwa doa kita sudah terkabul dan karna itulah kita bersaba. Meskipun perasaan doa kita yang belum di terima. Jadi ini adalah langkah langkah sekaligus yang paling mudah dan sulit kita lakukan. Terutama untuk diri kita apa yang kita minta dan apa yang kita inginkan. Sesungguhnya doa kita di proses perwujudannya,keyakinannya dan keimanan kita dalam bentuk sabar akan memastikan kelancaran proses itu. Sedangkan keraguan kita akan bisa menghambat dan merusak proses terkabulnya doa kita.
Proses doa (MEMINTA,MENYAKINI DAN MENERIMA). Bukanlah kegiatan yang berbedah tetapi di lakukan pada saat sesama. Kita meminta kepada Allah dengan perasaan yang YAKIN. Agar doa kita di kabulkan oleh Allah swt.
Manusia yang memiliki kesabara yang tinggi meskipun selalu berusaha dengan tekun dan sepenuh hati. Dia lebih menyakinkan doa di dalam hatinya di bandingkan di dalam pemikirannya. Dengan menyadari bahwa hidupnya lebih di tentukan oleh pikiran dan perasaannya. Dapat di jelaskan mengapa banya orang yang di penuhi tindakan dalam mengejar targetnya yang bisa mendapatkan hasil karena mereka yang senantiasa menyakinkan diri kepada Allah swt.
Artinya:Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.
(Q.S.AL-Balad(18).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar